Selasa, 01 Mei 2018
TOKO GAUN DI SEMARANG - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
TOKO GAUN DI SEMARANG
Pernikahan pasti berubah soal yg begitu istimewa utk masing-masing pasangan, tidak terkecuali org banyak terdekatnya. Apalagi kalo hingga diminta untuk menjadi pengapit dengan kata lain groomsmen dgn kata lain pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang dan terhormat banget, deh! Pada dasarnya, bridesmaids dengan kata lain groomsmen berasal dari orang banyak terdekat sang mempelai, bisa teman sewaktu kecil, teman baik, alias malahan saudara sepupu.
Nah, k'lo semasa ini boss acap diminta menyertai mempelai, kira-kira pembaca udah tahu 7 fakta di balik pager ayu beserta groomsmen ini nggak, ya?
TOKO GAUN DI SEMARANG
Semuanya berawal dari jaman Romawi kuno
Ternyata, tradisi pengapit dengan groomsmen ini udah ada sewaktu jaman dulu, lho! Ekstra tepatnya Romawi kuno. Uniknya, nyatanya kehadiran para pendamping brides ini tidak sekadar meramaikan serta menghias pelaminan doang, melainkan bakal membentengi sang mempelai dari ruh-ruh jahat yg mungkin ada di day pernikahan. Wih!
TOKO GAUN DI SEMARANG
Perlu berbusana mirip dengan sang mempelai
Bila di waktu sekarang, biasanya para pager ayu beserta groomsmen cuma mengenakan busana serta dandanan dgn nuansa corak dengan rupa seragam. Tapi, di waktu Romawi kuno, para pendamping ini wajib berdandan benar-benar mirip dengan sang mempelai. Baju yang dikenakan bridesmaids usah persis dgn pengantin cewek, pun groomsmen yg mesti berdandan persis si mempelai cowok. Gunanya ialah mengecoh roh-roh jahat itu agar nggak tahu mana mempelai yg asli.
TOKO GAUN DI SEMARANG
Groomsmen tanpa bakal mempelai cowok
Yap, nyatanya di jaman dulu, kehadiran groomsmen justru bukan bagi menyertai brides cowok, lho! Tetapi bagi mengendalikan & mengamankan sang pengantin cewek. Konon, kondisi ini dilakukan supaya mereka sanggup mengontrol si wanita dari kemungkinan dicurinya mas kawin pada masa itu. Hmm!
TOKO GAUN DI SEMARANG
Ternyata, besaran bridesmaids serta groomsmen pun nggak dpt bebas, nih. Masing-masing butuh berjumlah 10 orang serta berdiri di sisi kanan dan kiri mempelai. Alasannya krn di wkt Romawi kuno, saksi perkawinan itu berjumlah minimal 10 orang.
TOKO GAUN DI SEMARANG
Termodifikasi di era Victoria
Nah, mulai memasuki zaman Victoria yakni di wkt pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi nggak banyak modifikasi tradisi ini. Para pendamping mempelai alias bridesmaids beserta groomsmen tidak mesti lagi berdandan sepersis mempelai. Karna di zaman itu sang mempelai perempuan mesti mengenakan gaun dgn bustles (rangka besar), tudung panjang, dengan asesoris ribet lainnya. Jadi, dari itu pengapit cuman wajib memakai dress putih, pun groomsmen yg menyesuaikan.
TOKO GAUN DI SEMARANG
Beda zaman, beda guna dengan peran
Seperti yg udah bapak/ibu baca, di jaman dulu pengapit beserta groomsmen itu tugasnya sakral banget. Nggak cuman jadi penghias dan peramai perhelatan resepsi doang. Semakin ke sini, tidak semua tugas dan kapasitas pendamping pengantin sebetulnya masih nggak sederhana. Para bridesmaids rata-rata diminta bagi menolong merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga kebanyakan kudu mendamping para tamu invitasi sewaktu resepsi resepsi, plus unique bagi groomsmen lazimnya diminta bagi menyertai pengantin cewe langkah ke altar.
Tapi seiring era berganti, fungsi para pendamping pengantin konversi lbh praktis. Biasanya, mereka hadir cuman buat mengasihkan dukungan dan menemani kawannya yang jadi mempelai day itu. Juga buat mewakili para tamu invitasi buat berdiri, mengangkat gelas, dan melakukan tradisi toast waktu brides menghadiahkan speech atau mengantarkan sepatah 2 patah kata.
TOKO GAUN DI SEMARANG
Beserta ini dasar tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, enggak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada dongeng di baliknya. Toast atau bersulang di 24 hour resepsi wedding juga ada kisahnya, lho! Semua berawal dari Jerman. Saat itu ada kisah cowok dan cewek yang tidak menerima restu hubungan. Hingga si ayah wanita bilang sama si cowok, “Jika boss bisa meneguk larutan dari gelas (semacam gelas suci utk Misa gitu) nggak usah tumpah, pembaca boleh menikahi anak saya.”
Nah, masa itu nyatanya si laki-laki yg yaitu tukang gold berhasil melakukannya. Sejak waktu itulah, tradisi bersulang dilakukan guna menghormati jerih payah brides laki-laki dlm menemukan pengantin cewek. Uh, manisnya!
