Jumat, 23 November 2018
TOKO GAUN UKURAN BESAR - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
TOKO GAUN UKURAN BESAR
Pernikahan pasti menjelma kondisi yang begitu istimewa untuk tiap pasangan, tak terkecuali orang-orang terdekatnya. Apalagi kalo hingga diminta bakal berubah pengapit dengan kata lain groomsmen alias pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang bersama terhormat banget, deh! Pada dasarnya, pengapit atau groomsmen berasal dari org byk terdekat sang mempelai, dpt teman sewaktu kecil, teman baik, dengan kata lain terlebih saudara sepupu.
Nah, k'lo sewaktu ini bapak/ibu terkadang diminta mendampingi mempelai, kira-kira bro/sis udah tahu 7 fakta di balik pengapit dan groomsmen ini nggak, ya?
TOKO GAUN UKURAN BESAR
Semuanya bermula dari jaman Romawi kuno
Ternyata, tradisi bridesmaids bersama groomsmen ini udah ada sewaktu zaman dulu, lho! Ekstra tepatnya Romawi kuno. Uniknya, nyatanya kehadiran para pendamping brides ini tidak sekadar meramaikan serta menghias pelaminan doang, tetapi bagi mengayomi sang brides dari ruh-ruh jahat yang mungkin ada di 24 hour pernikahan. Wih!
TOKO GAUN UKURAN BESAR
Butuh berbusana mirip dgn sang mempelai
Kalo di zaman sekarang, umumnya para bridesmaids serta groomsmen hanya mengenakan fashion & dandanan dengan nuansa warna serta jenis seragam. Tapi, di zaman Romawi kuno, para pendamping ini kudu berdandan sungguh-sungguh mirip dgn sang mempelai. Baju yang dikenakan bridesmaids mesti persis dgn mempelai cewek, pun groomsmen yang perlu berdandan persis si pengantin cowok. Gunanya ialah mengecoh roh-roh jahat itu agar nggak tahu mana brides yang asli.
TOKO GAUN UKURAN BESAR
Groomsmen bukan bagi brides cowok
Yap, ternyata di era dulu, kehadiran groomsmen justru tidak utk mendampingi pengantin cowok, lho! Melainkan buat mengontrol serta mengamankan sang brides cewek. Konon, hal ini dilakukan supaya mereka mampu memelihara si wanita dari berkesempatan dicurinya mas kawin pd waktu itu. Hmm!
TOKO GAUN UKURAN BESAR
Ternyata, nominal pager ayu beserta groomsmen pun enggak dpt bebas, nih. Masing-masing mesti berjumlah 10 orang dan berdiri di sisi kanan & kiri mempelai. Alasannya karna di waktu Romawi kuno, saksi wedding itu berjumlah minimal 10 orang.
TOKO GAUN UKURAN BESAR
Termodifikasi di era Victoria
Nah, mulai memasuki zaman Victoria yaitu di masa pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi nggak banyak modifikasi tradisi ini. Para pendamping brides dgn kata lain pager ayu dengan groomsmen nggak wajib lagi berdandan sepersis mempelai. Krn di jaman itu sang brides perempuan usah mengenakan gown dgn bustles (rangka besar), tudung panjang, dengan asesoris ribet lainnya. Jadi, sejak itu pengapit hanya harus memakai gaun putih, pun groomsmen yg menyesuaikan.
TOKO GAUN UKURAN BESAR
Beda zaman, beda khasiat beserta peran
Seperti yg sudah bro/sis baca, di wkt dulu bridesmaids serta groomsmen itu tugasnya sakral banget. Tak sekadar jadi penghias dan peramai perjamuan resepsi doang. Semakin ke sini, sebagian tugas dan fungsi pendamping pengantin sedianya masih enggak sederhana. Para pengapit biasanya diminta bagi menopang merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga lazimnya wajib mendamping para tamu invitasi selagi acara resepsi, plus istimewa bagi groomsmen rata-rata diminta untuk mendampingi brides cewe langkah ke altar.
Tapi seperjalanan era berganti, peran para pendamping mempelai berganti lebih praktis. Biasanya, mereka hadir cuman bakal membagikan dukungan dan menemani kawannya yg jadi brides day itu. Juga bakal mewakili para undangan invitasi buat berdiri, mengangkat gelas, bersama mengerjakan tradisi toast masa brides membagikan speech dengan kata lain memberikan sepatah dua patah kata.
TOKO GAUN UKURAN BESAR
Dan ini argumen tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, tak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada dongeng di baliknya. Toast dengan kata lain bersulang di hari resepsi wedding juga ada kisahnya, lho! Semua berpangkal dari Jerman. Masa itu ada cerita cowo dengan cewe yang nggak mendapatkan restu hubungan. Hingga si ayah perempuan bilang sama si cowok, “K'Lo pembaca bisa meneguk larutan dari gelas (semacam gelas suci utk Misa gitu) tanpa tumpah, bro/sis boleh menikahi anak saya.”
Nah, waktu itu ternyata si cowok yang yakni tukang gold sukses melakukannya. Sewaktu masa itulah, tradisi bersulang dilakukan untuk menghormati jerih payah brides laki-laki dalam memperoleh pengantin cewek. Uh, manisnya!
