Sabtu, 20 Oktober 2018
GAUN YANG MURAH - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
GAUN YANG MURAH
Pernikahan pasti menjadi keadaan yg begitu istimewa buat masing-masing pasangan, tidak terkecuali orang terdekatnya. Apalagi kalau sampai diminta bakal menjelma bridesmaids dengan kata lain groomsmen alias pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang & terhormat banget, deh! Pada dasarnya, pager ayu alias groomsmen berasal dari org byk terdekat sang mempelai, dapat teman sewaktu kecil, sahabat baik, alias malahan saudara sepupu.
Nah, jika selagi ini boss kerap diminta menemani mempelai, kira-kira anda udah tahu 7 fakta di balik pager ayu dengan groomsmen ini nggak, ya?
GAUN YANG MURAH
Semuanya bermula dari masa Romawi kuno
Ternyata, tradisi pengapit bersama groomsmen ini udah ada sewaktu era dulu, lho! Ekstra tepatnya Romawi kuno. Uniknya, ternyata kehadiran para pendamping pengantin ini tidak sekadar meramaikan dan menghias pelaminan doang, melainkan untuk mengamankan sang mempelai dari ruh-ruh jahat yg mungkin ada di 24 jam pernikahan. Wih!
GAUN YANG MURAH
Perlu berbusana mirip dengan sang mempelai
K'Lo di jaman sekarang, umumnya para pengapit & groomsmen cuma mengenakan fashion serta dandanan dgn nuansa warna dengan tipe seragam. Tapi, di wkt Romawi kuno, para pendamping ini wajib berdandan benar-benar mirip dgn sang mempelai. Baju yg dikenakan pengapit kudu persis dgn mempelai cewek, pun groomsmen yang perlu berdandan persis si mempelai cowok. Gunanya ialah mengecoh roh-roh jahat itu agar enggak tahu mana mempelai yg asli.
GAUN YANG MURAH
Groomsmen bukan bagi mempelai cowok
Yap, nyatanya di zaman dulu, kehadiran groomsmen malah enggak buat mendampingi pengantin cowok, lho! Tetapi bakal memelihara serta membentengi sang brides cewek. Konon, masalah ini dilakukan agar mereka mampu mengendalikan si perempuan dari kemungkinan dicurinya mas kawin pd wkt itu. Hmm!
GAUN YANG MURAH
Ternyata, besaran pengapit & groomsmen pun tidak bisa bebas, nih. Masing-masing usah berjumlah 10 orang serta berdiri di sisi kanan & kiri mempelai. Alasannya sebab di wkt Romawi kuno, saksi perkawinan itu berjumlah minim 10 orang.
GAUN YANG MURAH
Termodifikasi di zaman Victoria
Nah, mulai memasuki era Victoria yakni di wkt pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi sedikit modifikasi tradisi ini. Para pendamping brides alias pager ayu beserta groomsmen tak kudu lagi berdandan sepersis mempelai. Karna di zaman itu sang brides cewek wajib mengenakan dress dgn bustles (rangka besar), tudung panjang, & asesoris ribet lainnya. Jadi, dari itu pager ayu hanya butuh menerapkan baju putih, pun groomsmen yg menyesuaikan.
GAUN YANG MURAH
Beda zaman, beda guna dan peran
Seperti yg sudah anda baca, di jaman dulu pager ayu bersama groomsmen itu tugasnya sakral banget. Tidak hanya jadi penghias bersama peramai resepsi resepsi doang. Semakin ke sini, nggak semua tugas bersama kapasitas pendamping pengantin sedianya masih tak sederhana. Para pengapit lazimnya diminta untuk menunjang merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga kebanyakan mesti mendamping para undangan invitasi selama perhelatan resepsi, plus eksklusif untuk groomsmen rata-rata diminta untuk membarengi pengantin wanita melangkah ke altar.
Tapi seiring zaman berganti, kapasitas para pendamping brides berubah extra praktis. Biasanya, mereka hadir hyn untuk menyerahkan dukungan & menemani kawannya yang jadi pengantin 24 hour itu. Juga utk mewakili para undangan undangan untuk berdiri, mengangkat gelas, & melaksanakan tradisi toast masa pengantin memberikan speech dgn kata lain menyampaikan sepatah 2 patah kata.
GAUN YANG MURAH
Dan ini kilah tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, tidak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada dongeng di baliknya. Toast dgn kata lain bersulang di day resepsi wedding juga ada kisahnya, lho! Semua berpangkal dari Jerman. Saat itu ada cerita pria dan perempuan yg tidak mendapatkan restu hubungan. Hingga si ayah cewe bilang dengan si cowok, “Kalo anda sanggup meneguk larutan dari gelas (semacam gelas suci buat Misa gitu) tidak perlu tumpah, boss boleh menikahi anak saya.”
Nah, masa itu ternyata si cowo yg yakni tukang emas berhasil melakukannya. Sewaktu masa itulah, tradisi bersulang dilakukan guna menghormati jerih payah brides cowo dalam menemukan pengantin cewek. Uh, manisnya!
