Rabu, 12 September 2018
JUAL GAUN VERA WANG - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
JUAL GAUN VERA WANG
Perkawinan pasti menjadi ihwal yg begitu istimewa utk setiap pasangan, tak terkecuali orang-orang terdekatnya. Apalagi kalau sampai diminta buat menjadi pager ayu dgn kata lain groomsmen alias pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang bersama terhormat banget, deh! Pada dasarnya, bridesmaids alias groomsmen berasal dari orang terdekat sang mempelai, bisa sahabat dari kecil, sahabat baik, dengan kata lain sampai-sampai saudara sepupu.
Nah, jika semasa ini kamu kerap diminta menemani mempelai, kira-kira boss sudah tahu 7 fakta di balik bridesmaids & groomsmen ini nggak, ya?
JUAL GAUN VERA WANG
Semuanya berawal dari zaman Romawi kuno
Ternyata, tradisi pengapit dan groomsmen ini sudah ada dari era dulu, lho! Lebih tepatnya Romawi kuno. Uniknya, nyatanya kehadiran para pendamping brides ini nggak sekadar meramaikan beserta menghias pelaminan doang, tetapi utk menyelamatkan sang brides dari ruh-ruh jahat yg mungkin ada di 24 hour pernikahan. Wih!
JUAL GAUN VERA WANG
Kudu berbusana mirip dgn sang mempelai
Kalau di masa sekarang, biasanya para pager ayu beserta groomsmen cuma mengenakan fashion & dandanan dgn nuansa corak serta tipe seragam. Tapi, di jaman Romawi kuno, para pendamping ini perlu berdandan sungguh-sungguh mirip dengan sang mempelai. Gaun yg dikenakan bridesmaids mesti persis dengan pengantin cewek, pun groomsmen yg perlu berdandan persis si brides cowok. Gunanya ialah mengecoh roh-roh jahat itu agar enggak tahu mana mempelai yang asli.
JUAL GAUN VERA WANG
Groomsmen tidak utk mempelai cowok
Yap, nyatanya di waktu dulu, kehadiran groomsmen justru tak bakal mendampingi brides cowok, lho! Tetapi utk menjaga beserta menyelamatkan sang pengantin cewek. Konon, problem ini dilakukan supaya mereka dapat menjaga si cewek dari berpeluang dicurinya mas kawin pada masa itu. Hmm!
JUAL GAUN VERA WANG
Ternyata, total pager ayu dan groomsmen pun tidak dapat bebas, nih. Masing-masing perlu berjumlah 10 orang dan berdiri di sisi kanan dengan kiri mempelai. Alasannya krn di wkt Romawi kuno, saksi perkawinan itu berjumlah minimal 10 orang.
JUAL GAUN VERA WANG
Termodifikasi di jaman Victoria
Nah, mulai memasuki era Victoria yaitu di waktu pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi tidak banyak modifikasi tradisi ini. Para pendamping mempelai alias pager ayu dan groomsmen tak perlu lagi berdandan sepersis mempelai. Sebab di era itu sang pengantin cewe kudu mengenakan gaun dengan bustles (rangka besar), tudung panjang, dengan asesoris ribet lainnya. Jadi, sejak itu pengapit sekadar mesti mengunakan dress putih, pun groomsmen yang menyesuaikan.
JUAL GAUN VERA WANG
Beda zaman, beda guna dengan peran
Seperti yg sudah boss baca, di zaman dulu bridesmaids dan groomsmen itu tugasnya sakral banget. Enggak cukup jadi penghias & peramai acara resepsi doang. Semakin ke sini, sebagian tugas dan tugas pendamping mempelai sebetulnya masih enggak sederhana. Para bridesmaids rata-rata diminta utk menopang merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga kebanyakan kudu mendamping para undangan undangan selama perhelatan resepsi, plus spesial bagi groomsmen lazimnya diminta untuk menemani mempelai cewek berjalan ke altar.
Tapi seperjalanan zaman berganti, kapasitas para pendamping pengantin bertukar lebih praktis. Biasanya, mereka hadir cuma untuk menyerahkan dukungan dan menemani kawannya yg jadi brides hari itu. Juga utk mewakili para tamu undangan utk berdiri, mengangkat gelas, dan menjalankan tradisi toast waktu mempelai mengasihkan speech alias mengirimkan sepatah dua patah kata.
JUAL GAUN VERA WANG
Serta ini dalih tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, tak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada dongeng di baliknya. Toast dgn kata lain bersulang di hari resepsi pernikahan juga ada kisahnya, lho! Semua bersumber dari Jerman. Waktu itu ada cerita cowok dengan cewe yang nggak menerima restu hubungan. Hingga si ayah wanita bilang sama si cowok, “Kalau bro/sis dpt meneguk minuman dari gelas (semacam gelas suci bakal Misa gitu) tanpa pakai tumpah, anda boleh menikahi anak saya.”
Nah, waktu itu nyatanya si cowok yang adalah tukang gold berhasil melakukannya. Sewaktu masa itulah, tradisi bersulang dilakukan untuk menghormati jerih payah pengantin cowok dalam menemukan mempelai cewek. Uh, manisnya!