Rabu, 05 September 2018
JUAL DRESS RAPUNZEL - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
JUAL DRESS RAPUNZEL
Pernikahan pasti berubah masalah yang begitu istimewa utk tiap pasangan, tidak terkecuali orang banyak terdekatnya. Apalagi bila sampai diminta buat menjadi pengapit alias groomsmen alias pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang bersama terhormat banget, deh! Pd dasarnya, pengapit dengan kata lain groomsmen berasal dari org banyak terdekat sang mempelai, bisa teman sewaktu kecil, teman baik, dgn kata lain malahan saudara sepupu.
Nah, jika selama ini boss acap diminta membarengi mempelai, kira-kira bapak/ibu sudah tahu 7 fakta di balik pager ayu dengan groomsmen ini nggak, ya?
JUAL DRESS RAPUNZEL
Semuanya berpangkal dari zaman Romawi kuno
Ternyata, tradisi pager ayu & groomsmen ini udah ada sejak era dulu, lho! Lebih tepatnya Romawi kuno. Uniknya, ternyata kehadiran para pendamping pengantin ini tak sekadar meramaikan dengan menghias pelaminan doang, tetapi bakal menyelamatkan sang mempelai dari ruh-ruh jahat yang mungkin ada di 24 hour pernikahan. Wih!
JUAL DRESS RAPUNZEL
Harus berbusana mirip dgn sang mempelai
K'Lo di jaman sekarang, kebanyakan para pengapit dan groomsmen sekadar mengenakan fashion & dandanan dgn nuansa warna dengan design seragam. Tapi, di wkt Romawi kuno, para pendamping ini kudu berdandan benar-benar mirip dgn sang mempelai. Dress yang dikenakan pengapit kudu persis dengan brides cewek, pun groomsmen yg mesti berdandan persis si pengantin cowok. Gunanya ialah mengecoh roh-roh jahat itu supaya tidak tahu mana brides yg asli.
JUAL DRESS RAPUNZEL
Groomsmen tak bagi pengantin cowok
Yap, ternyata di waktu dulu, kehadiran groomsmen malah enggak untuk menyertai mempelai cowok, lho! Melainkan bagi memelihara dan mengamankan sang mempelai cewek. Konon, masalah ini dilakukan agar mereka dapat mengendalikan si perempuan dari prospeknya dicurinya mas kawin pada wkt itu. Hmm!
JUAL DRESS RAPUNZEL
Ternyata, total pengapit beserta groomsmen pun nggak sanggup bebas, nih. Masing-masing wajib berjumlah 10 orang beserta berdiri di sisi kanan beserta kiri mempelai. Alasannya karena di wkt Romawi kuno, saksi perkawinan itu berjumlah minimum 10 orang.
JUAL DRESS RAPUNZEL
Termodifikasi di zaman Victoria
Nah, mulai memasuki zaman Victoria yaitu di waktu pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi nggak banyak modifikasi tradisi ini. Para pendamping brides dgn kata lain pengapit serta groomsmen nggak mesti lagi berdandan sepersis mempelai. Karna di era itu sang mempelai wanita kudu mengenakan dress dgn bustles (rangka besar), tudung panjang, serta asesoris ribet lainnya. Jadi, dari itu pengapit semata-mata butuh memakai baju putih, pun groomsmen yang menyesuaikan.
JUAL DRESS RAPUNZEL
Beda zaman, beda guna beserta peran
Seperti yang udah bro/sis baca, di masa dulu pengapit dan groomsmen itu tugasnya sakral banget. Enggak cuman jadi penghias bersama peramai perhelatan resepsi doang. Semakin ke sini, tdk semua tugas beserta tugas pendamping mempelai sebetulnya masih tidak sederhana. Para pager ayu umumnya diminta utk menunjang merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga biasanya wajib mendamping para undangan undangan semasa perjamuan resepsi, plus spesifik buat groomsmen kebanyakan diminta bagi menemani mempelai cewek melangkah ke altar.
Tapi seiring jaman berganti, fungsi para pendamping brides bertukar extra praktis. Biasanya, mereka hadir cukup buat memberikan dukungan dan menemani kawannya yg jadi mempelai 24 hour itu. Juga buat mewakili para tamu undangan buat berdiri, mengangkat gelas, serta memperbuat tradisi toast wkt mempelai memberikan speech alias memberikan sepatah dua patah kata.
JUAL DRESS RAPUNZEL
Beserta ini dalih tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, tak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada dongeng di baliknya. Toast atau bersulang di 24 jam resepsi perkawinan juga ada kisahnya, lho! Semua bermula dari Jerman. Saat itu ada kisah laki-laki bersama wanita yg enggak memperoleh restu hubungan. Hingga si ayah wanita bilang sama si cowok, “Bila boss bisa meneguk larutan dari gelas (semacam gelas suci bakal Misa gitu) nggak usah tumpah, pembaca boleh menikahi anak saya.”
Nah, masa itu ternyata si cowo yang yakni tukang gold sukses melakukannya. Sejak waktu itulah, tradisi bersulang dilakukan guna menghormati jerih payah mempelai cowo dalam mendapatkan mempelai cewek. Uh, manisnya!