Senin, 04 Juni 2018
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Wedding pasti berubah perkara yg begitu istimewa untuk setiap pasangan, enggak terkecuali org banyak terdekatnya. Apalagi kalau sampai diminta untuk menjelma bridesmaids alias groomsmen dengan kata lain pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang beserta terhormat banget, deh! Pd dasarnya, pager ayu alias groomsmen berasal dari orang-orang terdekat sang mempelai, dapat teman sejak kecil, sahabat baik, dengan kata lain malahan saudara sepupu.
Nah, kalau selagi ini boss sekali-sekali diminta mendampingi mempelai, kira-kira kamu sudah tahu 7 fakta di balik bridesmaids bersama groomsmen ini nggak, ya?
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Semuanya berasal dari waktu Romawi kuno
Ternyata, tradisi bridesmaids dan groomsmen ini udah ada sejak waktu dulu, lho! Extra tepatnya Romawi kuno. Uniknya, nyatanya kehadiran para pendamping pengantin ini enggak sekadar meramaikan dengan menghias pelaminan doang, melainkan bagi melindungi sang mempelai dari ruh-ruh jahat yang mungkin ada di 24 jam pernikahan. Wih!
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Mesti berbusana mirip dengan sang mempelai
K'Lo di waktu sekarang, kebanyakan para pager ayu beserta groomsmen hanya mengenakan busana bersama dandanan dengan nuansa warna dan rupa seragam. Tapi, di jaman Romawi kuno, para pendamping ini harus berdandan benar-benar mirip dengan sang mempelai. Gown yg dikenakan pengapit usah persis dengan brides cewek, pun groomsmen yg usah berdandan persis si brides cowok. Gunanya merupakan mengecoh roh-roh jahat itu supaya tak tahu mana pengantin yang asli.
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Groomsmen nggak utk pengantin cowok
Yap, nyatanya di zaman dulu, kehadiran groomsmen malah nggak untuk membarengi brides cowok, lho! Melainkan buat mengendalikan dengan mengayomi sang mempelai cewek. Konon, problem ini dilakukan supaya mereka mampu mengendalikan si perempuan dari berpeluang dicurinya mas kawin pada saat itu. Hmm!
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Ternyata, nominal pengapit serta groomsmen pun enggak dpt bebas, nih. Masing-masing mesti berjumlah 10 orang bersama berdiri di sisi kanan serta kiri mempelai. Alasannya sebab di masa Romawi kuno, saksi perkawinan itu berjumlah minimal 10 orang.
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Termodifikasi di zaman Victoria
Nah, mulai memasuki zaman Victoria yakni di waktu pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi nggak banyak modifikasi tradisi ini. Para pendamping mempelai dgn kata lain bridesmaids bersama groomsmen tidak kudu lagi berdandan sepersis mempelai. Karna di wkt itu sang pengantin cewe harus mengenakan dress dgn bustles (rangka besar), tudung panjang, & asesoris ribet lainnya. Jadi, sewaktu itu bridesmaids hyn harus mengunakan baju putih, pun groomsmen yang menyesuaikan.
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Beda zaman, beda manfaat beserta peran
Seperti yg udah boss baca, di wkt dulu pager ayu beserta groomsmen itu tugasnya sakral banget. Nggak sekadar jadi penghias bersama peramai perayaan resepsi doang. Semakin ke sini, tidak semua tugas serta peran pendamping brides sebetulnya masih enggak sederhana. Para pengapit lazimnya diminta untuk menunjang merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga biasanya usah mendamping para undangan undangan semasa perayaan resepsi, plus unik untuk groomsmen rata-rata diminta untuk menyertai mempelai cewe berjalan ke altar.
Tapi berbarengan era berganti, fungsi para pendamping brides beralih lbh praktis. Biasanya, mereka hadir hanya bagi membagikan dukungan & menemani kawannya yg jadi brides 24 hour itu. Juga bagi mewakili para undangan invitasi bagi berdiri, mengangkat gelas, dengan menjalankan tradisi toast wkt mempelai mengasihkan speech atau menyampaikan sepatah dua patah kata.
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Dan ini dalih tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, enggak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada cerita di baliknya. Toast dengan kata lain bersulang di 24 jam resepsi perkawinan juga ada kisahnya, lho! Semua berpangkal dari Jerman. Waktu itu ada kisah pria beserta wanita yang enggak mendapatkan restu hubungan. Hingga si ayah perempuan bilang dengan si cowok, “Kalau anda dpt meneguk minuman dari gelas (semacam gelas suci utk Misa gitu) minus tumpah, bro/sis boleh menikahi anak saya.”
Nah, wkt itu nyatanya si cowo yang yaitu tukang emas sukses melakukannya. Sewaktu waktu itulah, tradisi bersulang dilakukan untuk menghormati jerih payah brides laki-laki dlm mendapatkan brides cewek. Uh, manisnya!