Minggu, 06 Mei 2018
JUAL DRESS JADUL - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
JUAL DRESS JADUL
Wedding pasti menjelma persoalan yang begitu istimewa utk tiap pasangan, tidak terkecuali org banyak terdekatnya. Apalagi kalo sampai diminta utk menjelma bridesmaids alias groomsmen alias pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang & terhormat banget, deh! Pd dasarnya, pager ayu atau groomsmen berasal dari orang terdekat sang mempelai, bisa teman sewaktu kecil, sahabat baik, alias sampai-sampai saudara sepupu.
Nah, kalo sewaktu ini kamu ada kalanya diminta menyertai mempelai, kira-kira bro/sis udah tahu 7 fakta di balik pager ayu dan groomsmen ini nggak, ya?
JUAL DRESS JADUL
Semuanya bermula dari era Romawi kuno
Ternyata, tradisi pager ayu beserta groomsmen ini udah ada sewaktu waktu dulu, lho! Ekstra tepatnya Romawi kuno. Uniknya, nyatanya kehadiran para pendamping pengantin ini nggak sekadar meramaikan bersama menghias pelaminan doang, tetapi bakal melindungi sang brides dari ruh-ruh jahat yg mungkin ada di 24 hour pernikahan. Wih!
JUAL DRESS JADUL
Harus berbusana mirip dengan sang mempelai
Kalau di zaman sekarang, rata-rata para pager ayu serta groomsmen sekadar mengenakan busana dengan dandanan dgn nuansa warna serta design seragam. Tapi, di zaman Romawi kuno, para pendamping ini kudu berdandan benar-benar mirip dgn sang mempelai. Gaun yg dikenakan pengapit butuh persis dgn mempelai cewek, pun groomsmen yang perlu berdandan persis si mempelai cowok. Gunanya yakni mengecoh roh-roh jahat itu supaya enggak tahu mana pengantin yg asli.
JUAL DRESS JADUL
Groomsmen tidak untuk pengantin cowok
Yap, ternyata di wkt dulu, kehadiran groomsmen justru tak bakal menyertai brides cowok, lho! Melainkan bagi menjaga serta melindungi sang pengantin cewek. Konon, persoalan ini dilakukan agar mereka dpt memelihara si wanita dari potensinya dicurinya mas kawin pd saat itu. Hmm!
JUAL DRESS JADUL
Ternyata, nominal bridesmaids dengan groomsmen pun tidak sanggup bebas, nih. Masing-masing usah berjumlah 10 orang serta berdiri di sisi kanan dengan kiri mempelai. Alasannya karena di waktu Romawi kuno, saksi wedding itu berjumlah minim 10 orang.
JUAL DRESS JADUL
Termodifikasi di jaman Victoria
Nah, mulai memasuki jaman Victoria yaitu di masa pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi nggak banyak modifikasi tradisi ini. Para pendamping pengantin dgn kata lain bridesmaids dengan groomsmen nggak usah lagi berdandan sepersis mempelai. Karna di masa itu sang pengantin cewe butuh mengenakan baju dengan bustles (rangka besar), tudung panjang, serta asesoris ribet lainnya. Jadi, sewaktu itu pager ayu semata-mata butuh menerapkan gown putih, pun groomsmen yang menyesuaikan.
JUAL DRESS JADUL
Beda zaman, beda manfaat dan peran
Seperti yg udah bapak/ibu baca, di era dulu bridesmaids bersama groomsmen itu tugasnya sakral banget. Nggak hyn jadi penghias & peramai perhelatan resepsi doang. Semakin ke sini, tdk semua tugas bersama fungsi pendamping pengantin sebetulnya masih tidak sederhana. Para pengapit kebanyakan diminta utk menolong merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga biasanya kudu mendamping para undangan invitasi selama perayaan resepsi, plus unik bagi groomsmen umumnya diminta untuk mendampingi brides wanita melangkah ke altar.
Tapi seiring jaman berganti, fungsi para pendamping brides beralih ekstra praktis. Biasanya, mereka hadir cuman buat mengasihkan dukungan & menemani kawannya yg jadi pengantin day itu. Juga utk mewakili para tamu invitasi untuk berdiri, mengangkat gelas, serta mengerjakan tradisi toast waktu brides membagikan speech atau menyampaikan sepatah 2 patah kata.
JUAL DRESS JADUL
Beserta ini argumentasi tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, tak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada cerita di baliknya. Toast dgn kata lain bersulang di 24 hour resepsi wedding juga ada kisahnya, lho! Semua bermula dari Jerman. Masa itu ada cerita cowok serta perempuan yg enggak memperoleh restu hubungan. Hingga si ayah cewe bilang sama si cowok, “Kalau kamu dapat meneguk minuman dari gelas (semacam gelas suci untuk Misa gitu) tidak perlu tumpah, bro/sis boleh menikahi anak saya.”
Nah, wkt itu nyatanya si laki-laki yang yaitu tukang gold sukses melakukannya. Dari waktu itulah, tradisi bersulang dilakukan guna menghormati jerih payah brides cowo dalam menerima pengantin cewek. Uh, manisnya!