Kamis, 05 April 2018
DRESS HARGA DIBAWAH 100 RIBU - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
DRESS HARGA DIBAWAH 100 RIBU
Pernikahan pasti menjadi masalah yang begitu istimewa untuk masing-masing pasangan, enggak terkecuali orang terdekatnya. Apalagi bila hingga diminta bagi menjadi pager ayu atau groomsmen dengan kata lain pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang dengan terhormat banget, deh! Pd dasarnya, pengapit dengan kata lain groomsmen berasal dari orang banyak terdekat sang mempelai, dapat teman dari kecil, sahabat baik, atau sampai-sampai saudara sepupu.
Nah, jika selama ini kamu sewaktu-waktu diminta menemani mempelai, kira-kira bapak/ibu udah tahu 7 fakta di balik pager ayu dengan groomsmen ini nggak, ya?
DRESS HARGA DIBAWAH 100 RIBU
Semuanya berawal dari zaman Romawi kuno
Ternyata, tradisi pager ayu dengan groomsmen ini udah ada dari masa dulu, lho! Extra tepatnya Romawi kuno. Uniknya, ternyata kehadiran para pendamping mempelai ini nggak sekadar meramaikan serta menghias pelaminan doang, melainkan utk mengayomi sang brides dari ruh-ruh jahat yg mungkin ada di hari pernikahan. Wih!
DRESS HARGA DIBAWAH 100 RIBU
Wajib berbusana mirip dengan sang mempelai
K'Lo di wkt sekarang, rata-rata para pager ayu dengan groomsmen semata-mata mengenakan fashion & dandanan dengan nuansa corak dan model seragam. Tapi, di era Romawi kuno, para pendamping ini harus berdandan sungguh-sungguh mirip dengan sang mempelai. Dress yg dikenakan pengapit usah persis dgn pengantin cewek, pun groomsmen yg mesti berdandan persis si mempelai cowok. Gunanya yakni mengecoh roh-roh jahat itu agar nggak tahu mana brides yang asli.
DRESS HARGA DIBAWAH 100 RIBU
Groomsmen tidak untuk mempelai cowok
Yap, nyatanya di zaman dulu, kehadiran groomsmen malah bukan untuk menyertai brides cowok, lho! Melainkan utk mengontrol dengan mengamankan sang pengantin cewek. Konon, keadaan ini dilakukan agar mereka bisa menjaga si perempuan dari probabilitas dicurinya mas kawin pada saat itu. Hmm!
DRESS HARGA DIBAWAH 100 RIBU
Ternyata, nominal bridesmaids serta groomsmen pun tidak mampu bebas, nih. Masing-masing perlu berjumlah 10 orang dan berdiri di sisi kanan bersama kiri mempelai. Alasannya karena di masa Romawi kuno, saksi perkawinan itu berjumlah minim 10 orang.
DRESS HARGA DIBAWAH 100 RIBU
Termodifikasi di jaman Victoria
Nah, mulai memasuki jaman Victoria adalah di saat pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi sedikit modifikasi tradisi ini. Para pendamping brides dengan kata lain pengapit dan groomsmen enggak wajib lagi berdandan sepersis mempelai. Karna di era itu sang pengantin cewe butuh mengenakan baju dgn bustles (rangka besar), tudung panjang, & asesoris ribet lainnya. Jadi, sejak itu bridesmaids cuman mesti mengunakan gaun putih, pun groomsmen yg menyesuaikan.
DRESS HARGA DIBAWAH 100 RIBU
Beda zaman, beda khasiat & peran
Seperti yg sudah bro/sis baca, di jaman dulu pager ayu beserta groomsmen itu tugasnya sakral banget. Nggak cukup jadi penghias serta peramai pesta resepsi doang. Semakin ke sini, tidak semua tugas serta fungsi pendamping mempelai sebetulnya masih tidak sederhana. Para pager ayu biasanya diminta buat menyokong merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga rata-rata usah mendamping para tamu invitasi semasa pesta resepsi, plus khusus utk groomsmen rata-rata diminta bakal menyertai brides perempuan berjalan ke altar.
Tapi bersamaan wkt berganti, fungsi para pendamping pengantin berganti extra praktis. Biasanya, mereka hadir cuma bakal membagikan dukungan dengan menemani kawannya yang jadi mempelai 24 jam itu. Juga utk mewakili para undangan undangan untuk berdiri, mengangkat gelas, dengan mengerjakan tradisi toast masa mempelai memberikan speech dengan kata lain memberikan sepatah 2 patah kata.
DRESS HARGA DIBAWAH 100 RIBU
Beserta ini alasan tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, enggak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada cerita di baliknya. Toast dgn kata lain bersulang di day resepsi pernikahan juga ada kisahnya, lho! Semua berpangkal dari Jerman. Saat itu ada kisah cowok dan wanita yg tak memperoleh restu hubungan. Hingga si ayah perempuan bilang dengan si cowok, “Jika bapak/ibu dpt meneguk minuman dari gelas (semacam gelas suci bagi Misa gitu) minus tumpah, boss boleh menikahi anak saya.”
Nah, wkt itu nyatanya si pria yang ialah tukang emas sukses melakukannya. Sejak wkt itulah, tradisi bersulang dilakukan untuk menghormati jerih payah brides laki-laki dalam menerima pengantin cewek. Uh, manisnya!
