Kamis, 01 Februari 2018
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Wedding pasti berubah ihwal yang begitu istimewa bagi masing-masing pasangan, tidak terkecuali org byk terdekatnya. Apalagi jika hingga diminta buat menjelma pager ayu dengan kata lain groomsmen dgn kata lain pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang bersama terhormat banget, deh! Pada dasarnya, bridesmaids alias groomsmen berasal dari orang-orang terdekat sang mempelai, dapat teman dari kecil, sahabat baik, alias bahkan saudara sepupu.
Nah, kalau selama ini bro/sis kadang kala diminta mendampingi mempelai, kira-kira bapak/ibu udah tahu 7 fakta di balik bridesmaids dan groomsmen ini nggak, ya?
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Semuanya berawal dari zaman Romawi kuno
Ternyata, tradisi bridesmaids serta groomsmen ini sudah ada dari era dulu, lho! Ekstra tepatnya Romawi kuno. Uniknya, ternyata kehadiran para pendamping brides ini nggak sekadar meramaikan & menghias pelaminan doang, tetapi bagi membentengi sang pengantin dari ruh-ruh jahat yg mungkin ada di 24 jam pernikahan. Wih!
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Mesti berbusana mirip dgn sang mempelai
Kalau di waktu sekarang, umumnya para pengapit serta groomsmen hanya mengenakan busana bersama dandanan dgn nuansa corak serta tipe seragam. Tapi, di waktu Romawi kuno, para pendamping ini perlu berdandan benar-benar mirip dgn sang mempelai. Baju yg dikenakan bridesmaids kudu persis dengan brides cewek, pun groomsmen yang harus berdandan persis si pengantin cowok. Gunanya ialah mengecoh roh-roh jahat itu supaya tak tahu mana mempelai yg asli.
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Groomsmen bukan bagi pengantin cowok
Yap, ternyata di zaman dulu, kehadiran groomsmen justru bukan untuk menemani mempelai cowok, lho! Tetapi utk menjaga serta menyelamatkan sang pengantin cewek. Konon, kasus ini dilakukan agar mereka dapat menjaga si perempuan dari prospeknya dicurinya mas kawin pada masa itu. Hmm!
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Jumlahnya enggak bebas, perlu 10 orang
Ternyata, total pager ayu bersama groomsmen pun tak dapat bebas, nih. Masing-masing wajib berjumlah 10 orang & berdiri di sisi kanan dan kiri mempelai. Alasannya sebab di masa Romawi kuno, saksi wedding itu berjumlah minimum 10 orang.
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Termodifikasi di jaman Victoria
Nah, mulai memasuki zaman Victoria yaitu di masa pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi sedikit modifikasi tradisi ini. Para pendamping mempelai dgn kata lain bridesmaids dan groomsmen tak mesti lagi berdandan sepersis mempelai. Sebab di era itu sang brides cewek mesti mengenakan gown dengan bustles (rangka besar), tudung panjang, serta asesoris ribet lainnya. Jadi, sewaktu itu pengapit sekadar mesti menerapkan gaun putih, pun groomsmen yg menyesuaikan.
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
Beda zaman, beda guna dengan peran
Seperti yang sudah pembaca baca, di zaman dulu pengapit bersama groomsmen itu tugasnya sakral banget. Enggak sekadar jadi penghias beserta peramai acara resepsi doang. Semakin ke sini, sebagian tugas bersama tugas pendamping brides sebetulnya masih nggak sederhana. Para pengapit umumnya diminta untuk membantu merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga kebanyakan kudu mendamping para tamu invitasi selama resepsi resepsi, plus khas utk groomsmen rata-rata diminta buat menemani pengantin perempuan berjalan ke altar.
Tapi bertepatan waktu berganti, peran para pendamping brides berganti lebih praktis. Biasanya, mereka hadir cuma utk menyampaikan dukungan dengan menemani kawannya yang jadi pengantin 24 hour itu. Juga utk mewakili para tamu undangan bakal berdiri, mengangkat gelas, dengan melaksanakan tradisi toast masa mempelai menghadiahkan speech dengan kata lain memberikan sepatah 2 patah kata.
JUAL GAUN UNTUK TUNANGAN
& ini kausa tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, nggak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada dongeng di baliknya. Toast dengan kata lain bersulang di 24 hour resepsi wedding juga ada kisahnya, lho! Semua bersumber dari Jerman. Saat itu ada cerita pria & wanita yang enggak memperoleh restu hubungan. Hingga si ayah cewek bilang sama si cowok, “Jika bapak/ibu sanggup meneguk larutan dari gelas (semacam gelas suci buat Misa gitu) tanpa tumpah, boss boleh menikahi anak saya.”
Nah, masa itu ternyata si cowo yg ialah tukang emas sukses melakukannya. Sejak wkt itulah, tradisi bersulang dilakukan untuk menghormati jerih payah brides pria dlm menerima brides cewek. Uh, manisnya!
