Selasa, 27 Februari 2018
BELI DRESS CHIFFON ONLINE - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
BELI DRESS CHIFFON ONLINE
Pernikahan pasti menjadi problem yang begitu istimewa buat setiap pasangan, tak terkecuali orang-orang terdekatnya. Apalagi kalo sampai diminta untuk menjelma pengapit dgn kata lain groomsmen alias pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang dan terhormat banget, deh! Pd dasarnya, bridesmaids dgn kata lain groomsmen berasal dari orang banyak terdekat sang mempelai, bisa sahabat dari kecil, teman baik, dgn kata lain malahan saudara sepupu.
Nah, bila semasa ini bapak/ibu kadang-kadang diminta mendampingi mempelai, kira-kira bapak/ibu sudah tahu 7 fakta di balik bridesmaids dengan groomsmen ini nggak, ya?
BELI DRESS CHIFFON ONLINE
Semuanya berpangkal dari jaman Romawi kuno
Ternyata, tradisi pager ayu beserta groomsmen ini udah ada dari era dulu, lho! Extra tepatnya Romawi kuno. Uniknya, nyatanya kehadiran para pendamping mempelai ini tidak sekadar meramaikan & menghias pelaminan doang, melainkan untuk mengayomi sang pengantin dari ruh-ruh jahat yg mungkin ada di 24 jam pernikahan. Wih!
BELI DRESS CHIFFON ONLINE
Wajib berbusana mirip dgn sang mempelai
Kalo di waktu sekarang, lazimnya para bridesmaids dan groomsmen sekadar mengenakan fashion bersama dandanan dengan nuansa warna beserta design seragam. Tapi, di era Romawi kuno, para pendamping ini mesti berdandan benar-benar mirip dgn sang mempelai. Gaun yg dikenakan pager ayu mesti persis dengan mempelai cewek, pun groomsmen yang wajib berdandan persis si mempelai cowok. Gunanya yakni mengecoh roh-roh jahat itu agar enggak tahu mana brides yang asli.
BELI DRESS CHIFFON ONLINE
Groomsmen enggak untuk pengantin cowok
Yap, ternyata di jaman dulu, kehadiran groomsmen justru tidak untuk menyertai brides cowok, lho! Melainkan bagi mengendalikan dan melindungi sang pengantin cewek. Konon, kondisi ini dilakukan agar mereka dpt menjaga si wanita dari potensinya dicurinya mas kawin pd wkt itu. Hmm!
BELI DRESS CHIFFON ONLINE
Ternyata, nominal pengapit bersama groomsmen pun tidak dpt bebas, nih. Masing-masing mesti berjumlah 10 orang & berdiri di sisi kanan & kiri mempelai. Alasannya karena di zaman Romawi kuno, saksi wedding itu berjumlah minim 10 orang.
BELI DRESS CHIFFON ONLINE
Termodifikasi di era Victoria
Nah, mulai memasuki era Victoria yakni di saat pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi sedikit modifikasi tradisi ini. Para pendamping brides alias pager ayu dan groomsmen tidak perlu lagi berdandan sepersis mempelai. Krn di wkt itu sang pengantin cewe kudu mengenakan gaun dgn bustles (rangka besar), tudung panjang, serta asesoris ribet lainnya. Jadi, sejak itu pengapit sekadar perlu memakai gaun putih, pun groomsmen yg menyesuaikan.
BELI DRESS CHIFFON ONLINE
Beda zaman, beda guna beserta peran
Seperti yang sudah boss baca, di zaman dulu pager ayu & groomsmen itu tugasnya sakral banget. Nggak hanya jadi penghias & peramai resepsi resepsi doang. Semakin ke sini, tdk semua tugas dengan tugas pendamping brides sebetulnya masih tak sederhana. Para pager ayu umumnya diminta untuk menolong merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga kebanyakan usah mendamping para undangan invitasi selama perhelatan resepsi, plus khusus bagi groomsmen umumnya diminta utk membarengi mempelai perempuan berjalan ke altar.
Tapi seiring masa berganti, peran para pendamping mempelai beralih lbh praktis. Biasanya, mereka hadir sekadar untuk menghadiahkan dukungan serta menemani kawannya yang jadi mempelai 24 jam itu. Juga utk mewakili para undangan invitasi bakal berdiri, mengangkat gelas, dengan mengerjakan tradisi toast waktu brides membagikan speech dgn kata lain mengantarkan sepatah 2 patah kata.
BELI DRESS CHIFFON ONLINE
Dan ini dasar tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, tidak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada cerita di baliknya. Toast atau bersulang di 24 jam resepsi wedding juga ada kisahnya, lho! Semua bermula dari Jerman. Waktu itu ada cerita cowok bersama wanita yg enggak menemukan restu hubungan. Hingga si ayah wanita bilang sama si cowok, “Kalo bapak/ibu dapat meneguk minuman dari gelas (semacam gelas suci bagi Misa gitu) tidak perlu tumpah, anda boleh menikahi anak saya.”
Nah, saat itu nyatanya si laki-laki yg ialah tukang gold berhasil melakukannya. Sejak saat itulah, tradisi bersulang dilakukan guna menghormati jerih payah brides laki-laki dalam mendapatkan mempelai cewek. Uh, manisnya!
