Sabtu, 10 Februari 2018
BELI DRESS VINTAGE - Gaun import LANGSUNG dari pabriknya, harga murah, kualitas boutique. Blog ini tentang: Toko / PenJUAL / Distributor / Supplier GAUN PESTA MURAH dengan Harga Grosir / Pabrik SUPER Murah, Pesan / Beli SEKARANG!!! Untuk Mendapatkan HARGA PROMO + BONUS!!!
BELI DRESS VINTAGE
Wedding pasti menjelma perkara yg begitu istimewa untuk masing-masing pasangan, tidak terkecuali org byk terdekatnya. Apalagi bila sampai diminta bakal menjelma pengapit dgn kata lain groomsmen alias pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang dan terhormat banget, deh! Pada dasarnya, pager ayu alias groomsmen berasal dari org byk terdekat sang mempelai, sanggup teman sejak kecil, sahabat baik, alias malahan saudara sepupu.
Nah, bila sewaktu ini pembaca sering diminta menemani mempelai, kira-kira pembaca udah tahu 7 fakta di balik pager ayu serta groomsmen ini nggak, ya?
BELI DRESS VINTAGE
Semuanya bermula dari era Romawi kuno
Ternyata, tradisi pengapit dan groomsmen ini udah ada sejak jaman dulu, lho! Ekstra tepatnya Romawi kuno. Uniknya, ternyata kehadiran para pendamping pengantin ini nggak sekadar meramaikan & menghias pelaminan doang, tetapi utk melindungi sang pengantin dari ruh-ruh jahat yang mungkin ada di 24 hour pernikahan. Wih!
BELI DRESS VINTAGE
Mesti berbusana mirip dgn sang mempelai
K'Lo di jaman sekarang, umumnya para pager ayu dan groomsmen hanya mengenakan fashion & dandanan dgn nuansa warna & rupa seragam. Tapi, di era Romawi kuno, para pendamping ini mesti berdandan sungguh-sungguh mirip dgn sang mempelai. Gown yang dikenakan pengapit usah persis dengan brides cewek, pun groomsmen yang butuh berdandan persis si mempelai cowok. Gunanya ialah mengecoh roh-roh jahat itu agar tidak tahu mana mempelai yg asli.
BELI DRESS VINTAGE
Groomsmen tidak bakal mempelai cowok
Yap, nyatanya di wkt dulu, kehadiran groomsmen justru tak buat mendampingi pengantin cowok, lho! Melainkan untuk menjaga beserta menyelamatkan sang mempelai cewek. Konon, soal ini dilakukan supaya mereka dapat menjaga si cewe dari berkesempatan dicurinya mas kawin pada saat itu. Hmm!
BELI DRESS VINTAGE
Ternyata, total pengapit dan groomsmen pun tak dpt bebas, nih. Masing-masing usah berjumlah 10 orang & berdiri di sisi kanan & kiri mempelai. Alasannya karna di jaman Romawi kuno, saksi wedding itu berjumlah terendah 10 orang.
BELI DRESS VINTAGE
Termodifikasi di zaman Victoria
Nah, mulai memasuki zaman Victoria yakni di waktu pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi tidak banyak modifikasi tradisi ini. Para pendamping mempelai alias pengapit & groomsmen tak perlu lagi berdandan sepersis mempelai. Karna di wkt itu sang brides cewe wajib mengenakan baju dgn bustles (rangka besar), tudung panjang, serta asesoris ribet lainnya. Jadi, sewaktu itu bridesmaids cuman harus mengunakan gown putih, pun groomsmen yang menyesuaikan.
BELI DRESS VINTAGE
Beda zaman, beda fungsi beserta peran
Seperti yang sudah bro/sis baca, di waktu dulu pager ayu dan groomsmen itu tugasnya sakral banget. Enggak hanya jadi penghias serta peramai perhelatan resepsi doang. Semakin ke sini, beberapa tugas dan peran pendamping brides sedianya masih nggak sederhana. Para pengapit rata-rata diminta bakal menopang merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga biasanya harus mendamping para tamu invitasi sewaktu perayaan resepsi, plus istimewa bakal groomsmen umumnya diminta untuk menyertai mempelai cewek melangkah ke altar.
Tapi seperjalanan zaman berganti, fungsi para pendamping mempelai beralih extra praktis. Biasanya, mereka hadir semata-mata buat menyampaikan dukungan bersama menemani kawannya yg jadi brides 24 jam itu. Juga bagi mewakili para undangan undangan bakal berdiri, mengangkat gelas, bersama melakukan tradisi toast saat pengantin menghadiahkan speech dgn kata lain mengirimkan sepatah dua patah kata.
BELI DRESS VINTAGE
Bersama ini dalih tradisi toast dilakukan
Seperti tradisi lainnya, nggak mungkin muncul tiba-tiba. Selalu ada dongeng di baliknya. Toast alias bersulang di 24 hour resepsi pernikahan juga ada kisahnya, lho! Semua bermula dari Jerman. Waktu itu ada kisah cowo dengan cewe yg nggak menemukan restu hubungan. Hingga si ayah perempuan bilang sama si cowok, “Bila kamu dapat meneguk minuman dari gelas (semacam gelas suci buat Misa gitu) nggak pake tumpah, anda boleh menikahi anak saya.”
Nah, waktu itu ternyata si laki-laki yang merupakan tukang emas sukses melakukannya. Dari wkt itulah, tradisi bersulang dilakukan untuk menghormati jerih payah pengantin cowok dlm memperoleh pengantin cewek. Uh, manisnya!
